Orang Jepang sedang melihat ponsel (Image by freepik) |
Di era digital, pesan yang masuk ke dalam ponsel sering kali menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, fenomena yang mungkin terdengar aneh bagi banyak orang, yaitu kebiasaan orang Jepang dalam mengabaikan atau tidak langsung merespons pesan yang masuk.
Banyak yang bertanya-tanya mengapa banyak orang Jepang cenderung membiarkan pesan mereka tetap sebagai belum dibaca. Mari kita telusuri beberapa alasan di balik kebiasaan ini.
Orang Jepang tidak tahu dalam merespon
Pertama-tama, penting untuk memahami budaya komunikasi di Jepang. Budaya Jepang sangat menghargai kesopanan dan etika dalam berkomunikasi. Sering kali, ada tekanan sosial untuk memberikan jawaban yang sesuai dan tepat. Dalam konteks ini, jika seseorang menerima pesan dan belum dapat memberikan respons yang memadai, mereka mungkin memilih untuk tidak membacanya sama sekali.
Hal ini adalah cara untuk menghindari respon yang bisa dianggap kurang sopan atau tidak cukup baik. Dengan mempertahankan pesan tersebut sebagai belum dibaca, mereka merasa tidak memiliki kewajiban untuk memberikan jawaban sampai mereka siap
[feedposts text="Read Also"/]
Ada kalanya orang Jepang tidak tahu apa yang harus dikatakan atau bagaimana harus membalasnya, jadi butuh waktu untuk menulis pesan. Selain itu, ada kalanya orang Jepang terlalu naif untuk menandai sebagai telah dibaca karena khawatir akan berdampak buruk jika tidak membalas pesannya setelah membacanya.
Orang Jepang sedang Sibuk
Perlu dipertimbangkan pula nilai waktu dan prioritas dalam masyarakat Jepang. Jepang dikenal sebagai negara yang memiliki ritme kerja yang cepat dan intens. Banyak orang Jepang bekerja dalam jam yang panjang, sehingga waktu mereka sangat berharga.
[feedposts text="Read Also"/]
Dalam situasi seperti ini, mereka mungkin lebih memilih untuk tidak membuka pesan kecuali mereka benar-benar memiliki waktu untuk memberikan perhatian penuh pada kontennya. Mengabaikan pesan sebagai belum dibaca menjadi semacam cara untuk mengelola waktu. Mereka lebih memilih untuk tidak membuka pesan daripada terburu-buru memberikan jawaban yang mungkin tidak memuaskan bagi pengirim.
Orang Jepang sedang bertemu seseorang
Ada kalanya orang Jepang khawatir akan tindakan yang tidak sopan jika mengeluarkan ponsel cerdas untuk melihat pesan ketika keluar bersama teman ataupun pesta minum bersama rekan bisnis maupun atasan sehingga mereka akan mengabaikan pesan sebagai belum dibaca.
[feedposts text="Read Also"/]
Hal ini sering terjadi di antara orang-orang Jepang yang berpikir bahwa mereka tidak bisa meluangkan waktu untuk merespons meskipun bertemu seseorang. Selain itu, mereka ingin menghargai waktu yang dimiliki bersama orang yang ditemui.
Orang Jepang sedang lelah
Saat orang Jepang kelelahan, terkadang mereka bahkan tidak punya tenaga untuk membalas LINE. Bahkan jika Anda menyadari ada pesan LINE yang datang, mereka mungkin akan tertidur, sehingga meskipun itu orang yang disayangi, mereka tidak dapat membalasnya dan pesan tersebut akhirnya tidak dibaca.
[feedposts text="Read Also"/]
Orang Jepang khawatir untuk membalas
Ada juga aspek emosional yang perlu dipertimbangkan. Orang Jepang dikenal memiliki sikap yang hati-hati dalam mengekspresikan perasaan. Mereka sering kali tidak ingin mengecewakan orang lain dengan jawaban yang mungkin dianggap kurang tepat atau tidak sepenuh hati.
Dalam banyak kasus, ketika mereka merasa tidak dapat memberikan jawaban yang memadai, mereka lebih memilih untuk tidak membalas sama sekali. Dalam budaya Jepang yang sangat menghargai harmoni sosial, mengabaikan pesan bisa menjadi cara untuk menjaga kedamaian dan menghindari situasi yang tidak menyenangkan.
[feedposts text="Read Also"/]
Ada juga kasus ketika pesan yang diterima sulit ditanggapi, seperti bicara sendiri atau ajakan kencan, sehingga pesan diabaikan sebagai belum dibaca. Bisa jadi orang Jepang menggunakan teknik melihat notifikasi untuk menghindari membacanya.
Percakapan Anda terkubur atau terhapus
Ada kemungkinan orang Jepang menerima pesan dari banyak orang dan percakapan Anda terkubur. Hal ini adalah keadaan tidak disadari sehingga pesan yang Anda kirim tidak terbaca. Cari tahu apakah orang yang Anda kirimi pesan adalah tipe orang yang mempunyai banyak teman. Ada juga kasus mereka uninstall LINE tanpa membaca pesan, memperbarui dan kehilangan data, atau menghapus seluruh percakapan.
[feedposts text="Read Also"/]
Orang Jepang sengaja membiarkannya
Orang Jepang mungkin merasa bahwa menunggu atau tidak langsung merespons bisa membuat interaksi terasa lebih menyenangkan dan misterius. Hal ini adalah pendekatan yang lebih santai terhadap komunikasi, dan bisa jadi merupakan cara bagi mereka untuk menjaga suasana hati yang positif dalam berinteraksi.
Orang Jepang ada kalanya mungkin percaya pada teknik psikologi cinta seperti Jika langsung membalas, orang akan mengira membosankan atau Jangan langsung membalas dan biarkan dia sendiri untuk membuatnya merasa seperti itu. Namun, pada akhirnya, kejujuran yang lebih disukai orang lain daripada taktik.
[feedposts text="Read Also"/]
Orang Jepang tidak tertarik
Orang Jepang tidak tertarik dengan orang yang mengirimi pesan tersebut, dan pesan tersebut berprioritas rendah, sehingga tidak dibaca. Dalam kasus terburuk, mereka tidak perlu membalas pesannya.
Anda diblokir orang Jepang
Kemungkinan lainnya adalah Anda diblokir oleh orang Jepang. Jika Anda diblokir, pesan tidak akan sampai ke penerima dan tidak akan ditandai sebagai telah dibaca.
[feedposts text="Read Also"/]
Perlu dicatat pula bahwa teknologi memainkan peranan penting dalam kebiasaan ini. Banyak aplikasi pesan yang digunakan di Jepang menawarkan fitur yang memungkinkan pengguna untuk membaca pesan tanpa harus memberikan tanda bahwa mereka telah membacanya.
Hal ini memberikan kebebasan bagi pengguna untuk mengelola pesan mereka sesuai keinginan. Dalam hal ini, mengabaikan pesan sebagai belum dibaca menjadi lebih mudah dan lebih umum dilakukan oleh orang Jepang.
[feedposts text="Read Also"/]
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kebiasaan ini bisa menimbulkan kebingungan atau frustrasi bagi orang-orang dari budaya lain yang lebih menekankan pada komunikasi langsung dan respons yang cepat. Misalnya, jika seseorang dari negara Barat mengirim pesan kepada teman Jepang dan tidak menerima balasan dalam waktu yang dianggap wajar, mereka mungkin merasa diabaikan atau tidak dianggap penting. Ini menunjukkan bagaimana perbedaan budaya dapat memengaruhi cara orang berinteraksi dan saling memahami.
Meskipun fenomena ini mungkin tampak aneh atau bahkan frustrasi bagi beberapa orang, penting untuk melihatnya sebagai bagian dari kekayaan budaya Jepang. Setiap budaya memiliki cara masing-masing dalam berkomunikasi, dan memahami konteks di balik tindakan tersebut dapat membantu kita untuk lebih menghargai perbedaan ini. Bagi orang Jepang, mengabaikan pesan sebagai belum dibaca bukanlah tanda ketidakpedulian, melainkan sebuah refleksi dari nilai-nilai budaya yang mendalam mengenai kesopanan, waktu, dan emosi.
[feedposts text="Read Also"/]
Sebagai penutup, perlu diingat bahwa setiap budaya memiliki cara unik dalam berkomunikasi. Kebiasaan orang Jepang dalam mengabaikan pesan sebagai belum dibaca adalah hasil dari interaksi kompleks nilai-nilai sosial, psikologi, dan teknologi.
Dengan memahami dan menghormati perbedaan ini, kita dapat membangun jembatan komunikasi yang lebih baik dan saling menghargai satu sama lain, terlepas dari perbedaan budaya yang ada. Sebuah apresiasi terhadap kebudayaan yang berbeda akan membuka wawasan kita dan memperkaya pengalaman interaksi kita dalam kehidupan sehari-hari.
Referensi: enITO
No comments